Rabu, 04 Maret 2009

PKS dan Kesempurnaan yang Mengerikan

Melanjutkan tulisan saya yang lalu tentang PKS dan budaya arab. Seperti juga jilbab awalnya saya juga sangat menghormati orang-orang Islam berjenggot di kampus saya.

Budaya memelihara jenggot ini pertama kali saya lihat muncul di Unsyiah ketika beberapa teman saya mendirikan lembaga dakwah kampus dengan nama UKM FOSMA. UKM ini beserta para anggotanya adalah UKM yang paling saya hargai di luar UKM-PA Leuser, UKM tempat saya bergabung.

Saya menghargai mereka karena saya lihat di kampus saya waktu itu banyak sekali UKM siluman yang didirikan oleh segelintir mahasiswa oportunis hanya untuk mengeruk keuntungan materi dari dana-dana operasional UKM. Selain UKM tempat saya bergabung yang sangat transparan dalam pengelolaan keuangan, saya melihat hanya UKM FOSMA lah yang paling mirip dengan kami dalam soal amanah terhadap uang.

Terus terang saja, sebenarnya saya sering merasa lucu dan ingin tertawa melihat penampilan para anggota UKM ini dengan jenggotnya. Tidak jarang saya melihat beberapa anggota UKM ini sebenarnya secara genetik tidak mendukung untuk menumbuhkan jenggot di dagunya, tapi karena mereka percaya itu adalah sunah, merekapun memaksakan jenggot yang hanya tumbuh beberapa lembar itu menghiasi dagu mereka. Tapi karena saya menghargai mereka, saya tidak pernah menunjukkan apa yang saya rasakan ini secara terang-terangan.

Saya sendiri berteman baik dengan para pendiri UKM ini yang kemudian menjadi cikal bakal calon anggota PK (Partai Keadilan), nama PKS di awal kemunculannya. Saya dan banyak anggota UKM saya menghormati anggota UKM ini karena sikap mereka yang santun dan wajah mereka yang selalu menyunggingkan senyum. Beberapa anggota UKM saya juga bergabung dengan UKM ini dan beberapa anggota UKM ini juga mendaftar untuk bergabung dengan kami. Saat inipun beberapa teman dekat saya dari UKM PA Leuser tercatat sebagai anggota legislatif dari PKS. Bahkan ketua fraksi PKS di DPRK Aceh Besar adalah teman dekat yang sudah seperti saudara dengan saya.

Jadi sebenarnya saya tidak menampik kalau banyak hal positif yang dimiliki oleh PKS. Saat PKS masih bernama PK dulu, saya bahkan sering secara terang-terangan menyatakan kekaguman saya pada Partai ini. Karena pernyataan saya yang terang-terangan, teman-teman yang menjadi pengurus PK di Banda Aceh, meskipun tidak secara resmi, pernah menyarankan saya untuk mengelola PK di Aceh Tengah, tempat asal saya.

Pada awal kemunculannya, PK di mata saya, sebagai sebuah partai saat itu PK memang nyaris sempurna. Pengurusnya mulai dari jajaran paling tinggi adalah anak-anak muda yang bisa dikatakan bebas dari pengaruh ORBA, lalu seperti yang saya lihat di FOSMA, mereka santun, amanah dan punya kecenderungan sangat kecil untuk korupsi dan organisasi partai merekapun begitu solid. Tapi belakangan justru semua sifat positif di ataslah yang membuat saya sangat khawatir melihat perkembangan partai ini. Semua sifat positif yang dimiliki partai ini ditambah dengan keberhasilan mereka mendapatkan suara yang cukup signifikan di Pemilu 2004 dengan mengusung nama PKS, membuat simpatisan dan kader partai ini merasa partai mereka adalah sebuah partai yang SEMPURNA yang sedikitpun tidak memiliki cacat cela dan karenanya tidak lagi bisa menerima kritik. Sikap sebagian sangat besar simpatisan dan kader partai ini yang memandang partai mereka demikian sempurna inilah yang membuat saya sangat khawatir dengan sepak terjang partai yang pernah saya kagumi ini.

Saya khawatir karena kata SEMPURNA bagi saya adalah sebuah kata yang hanya bisa dilekatkan pada satu entitas saja yaitu TUHAN. Ketika SEMPURNA dikaitkan kepada sesuatu yang bukan TUHAN biasanya yang terjadi kemudian adalah sesuatu yang mengerikan. Mengerikan karena orang-orang yang mempercayai kesempurnaan sebuah entitas non-Tuhan itu, biasanya suka bersikap dan bertindak seolah mereka memiliki otoritas seperti yang dimiliki TUHAN. Saya pernah punya klien warga negara Perancis asal Kamboja yang beruntung selamat dari kekejaman Khmer Merah di bawah pimpinan Polpot yang membantai jutaan warga Kamboja. Klien saya ini menceritakan bagaimana sikap dan perilaku para tentara Khmer merah di awal-awal masa terbentuknya. Awalnya pasukan Khmer Merah adalah kumpulan dari anak-anak muda idealis yang sangat mencintai negaranya, mereka anti korupsi, anti kapitalisme. Pakaian yang mereka kenakan sebagai seragam sangat sederhana dan merekapun sangat santun ketika bertemu dengan rakyat.

Saat itu Khmer Merah begitu SEMPURNA, sehingga dalam perjalanannya merekapun merasa KESEMPURNAAN yang mereka miliki itu harus dipertahankan dengan segala cara dan seperti kita tahu bersama, dalam mempertahankan KESEMPURNAAN itu, Polpot bersama Khmer Merah-nya membantai jutaan rakyat Kamboja. Jika kita membaca sejarah dengan teliti, kita juga akan menemui cerita yang kurang lebih sama pada Hitler dengan Nazi-nya. NAZI yang didirikan Hitler pada awalnya adalah sebuah partai yang begitu SEMPURNA, untuk ras yang SEMPURNA. Untuk mempertahankan KESEMPURNAAN-nya, Hitler bersama NAZI membantai manusia-manusia yang dianggap bisa mencederai kesempuranaan mereka. Thaliban di Afghanistan juga demikian, mereka begitu percaya Islam yang mereka percayai berdasarkan penafsiran ulama mereka adalah Islam yang paling sempurna. Sehingga apapun yang bertentangan dengan penafsiran Islam yang mereka percayai adalah lawan. Dan seperti kita tahu yang terjadi di sana adalah pemaksaan keseragaman. Bukan hanya manusia yang menjadi lawan KESEMPURNAAN Islam versi Thaliban ini.

Situs Buddha yang berusia ribuan tahunpun mereka ledakkan karena dianggap mengganggu KESEMPURNAAN yang mereka percayai. Suku HUTU di Rwanda dan Burundi juga demikian, mereka percaya suku mereka adalah suku yang sempurna, sebaliknya suku Tutsi adalah kecoa. Karena itu harus dibersihkan. Soeharto bersama Orde Baru juga mempercayai bahwa Pancasila adalah sebuah ideologi yang SEMPURNA, hasilnya kita tahu bersama berapa banyak nyawa yang melayang akibat dianggap mengusik KESEMPURNAAN Pancasila.

Soal PKI, jika hanya mengandalkan buku-buku sejarah resmi, kita tidak akan bisa mendapatkan informasi valid tentang Partai ini, karena cerita tentang partai ini di masa saya masih bersekolah sudah banyak sekali ditambahi bumbu-bumbu hiperbola oleh penguasa di masa itu. Tapi saat saya mencoba menanyakan kepada para pelaku sejarah yang hidup di masa saat partai ini eksis, saya juga menemukan informasi bahwa pada masanya PKI juga adalah sebuah partai yang menganggap ideologi Komunis adalah sebuah ideologi yang SEMPURNA, mereka memandang rendah setiap orang yang berbeda ideologi dengan mereka. Menurut beberapa orang yang saya tanyai, ada indikasi PKI akan bertindak seperti Khmer Merah yang membersihkan orang-orang yang tidak sepandangan dengan mereka dengan DARAH. Jadi meskipun saat ini banyak dari kita yang percaya bahwa pembantaian PKI yang mengerikan yang terjadi pasca 30 September 1965 adalah akibat hasutan Soeharto dan pendukungnya.Tapi dari cerita yang saya dengar dari pelaku peristiwa itu sendiri, mereka mengatakan pembantaian PKI yang dilakukan rakyat sipil di Jawa Timur saat itu lebih banyak didorong oleh naluri untuk mempertahankan diri. Mereka membantai PKI sebelum mereka sendiri dibantai oleh PKI.

Cerita-cerita di atas mengingatkan saya pada cerita tentang Dajjal yang sering diceritakan oleh tengku-tengku yang mengajari saya mengaji di saat saya masih kecil dulu. Tengku-tengku yang mengajari saya sering mengatakan bahwa ciri Dajjal adalah dia membawa air dan api di tangannya. Dajjal memiliki kemampuan yang hebat untuk memanipulasi fakta. Ketika dia menawarkan air dan kita melihat itu sebagai air, Dajjal sebenarnya sedang memberikan api. Karena itu berhati-hatilah dengan Dajjal, jangan hanya melihat apa yang tampak di permukaan. Meskipun redaksinya tidak persis sama, tapi begitulah kira-kira nasehat yang sering disampaikan oleh tengku-tengku yang mengajari saya mengaji saat saya masih kecil dulu.
Nasehat tengku-tengku saya ini ditambah dengan fakta-fakta yang saya paparkan di atas adalah beberapa alasan kenapa saat ini saya begitu khawatir melihat sepak terjang PKS belakangan ini.Saya khawatir karena saya melihat ada indikasi partai yang pada awal terbentuknya begitu menjanjikan ini, belakangan sudah berubah menjadi begitu menakutkan. Indikasi perubahan ini saya saksikan sendiri di Aceh. Badan pemerintahan mahasiswa di Unsyiah saat ini sudah sepenuhnya dikuasai para pendukung dan simpatisan PKS. Dan seperti yang saya ceritakan di atas, saat ini merekapun begitu mempercayai bahwa PKS dan ideologinya adalah partai dan ideologi yang sempurna, karena itu merekapun percaya segala kebijakan PKS, segala kebijakan di badan eksekutif mahasiswa Unsyiah harus sejalan dengan kebijakan PKS.

Untuk mengawal KESEMPURNAAN yang mereka percayai itu, merekapun membentuk satu pasukan paramiliter. Pasukan ini dicirikan oleh anggotanya yang menutupi wajah dengan zebo. Anggota pasukan ini tidak segan-segan menculik dan memukuli mahasiswa lain yang kebijakannya dianggap berseberangan dengan mereka. Mahasiswa-mahasiswa ini diculik dan dipukuli karena dianggap potensial mengganggu KESEMPURNAAN partai dan ideologi mereka.

Begitulah kenapa belakangan ini saya merasa PKS jika dibiarkan tumbuh besar akan potensial menjadi bahaya. Itu karena dimata kader dan simpatisannya, PKS sekarang telah berubah menjadi partai yang SEMPURNA.

Tidak boleh ada kritik apapun yang ditujukan kepadanya. PKS sekarang kurang lebih seperti Aa Gym di masa jayanya, setiap kritik yang ditujukan kepadanya akan membuat kita berhadapan dengan pendukung fanatiknya. Berhadapan dengan PKS saat ini akan membuat kita langsung dicap sebagai anti Islam dan Pro Yahudi.

Sementara bagi saya sendiri, saya percaya yang namanya manusia dan segala produk buatan manusia tidak ada yang SEMPURNA, apa yang bisa dikatakan 'SEMPURNA' dalam dunia manusia adalah segala sesuatu yang masih memiliki cacat cela.

Manusia yang 'SEMPURNA' di mata saya adalah manusia yang masih menyediakan celah kelemahan untuk dikritik oleh manusia lainnya. Dalam kepercayaan yang saya anut, satu-satunya yang sempurna tanpa cacat cela hanyalah ALLAH YANG ESA. Di luar itu, apapun namanya yang mengaku dan dipercayai oleh manusia sebagai sebuah entitas yang SEMPURNA, sebenarnya tidak lain adalah BERHALA.

Wassalam

Win Wan Nur

3 komentar:

Boss Achmad bin Umar Basalamah mengatakan...

Hehehe...
Bagaimana kalau kita kritik terus partai-partai seperti ini, Pak Win Wan Nur...
Biar mereka tahu bahwa partai mereka bukan segalanya, bukan wujud kesempurnaan...bagaimana?
Jalan fikiran dengan menyamakan bahkan memprediksi bahwa partai-partai ini seperti partai "mengerikan" di luar sana sepertinya terlalu dini, Pak Win Wan Nur...
Ada baiknya, agar lebih fair, Anda juga mensejajarkan partai ini dengan partai-partai di luar sana yang BERIDEOLOGI kurang lebih SAMA dan mempunyai ARAH SEMANGAT KESEMPURNAAN.
Sudah dipadankan? Belum sepertinya....
Bisa dicari khan? Atau perlu diberikan BOCORAN? hehhehe...
Mudah-mudahan bisa lebih memberikan gambaran yang BERIMBANG.
Ah, sepetinya Pak Win Wan Nur jauh lebih mengetahui dari saya.

brothermao mengatakan...

YAHUDI menuhankan KITABNYA (torat, zabur, talmud)

KRISTEN menuhankan NABINYA (yesus)

ISLAM menuhankan AGAMANYA (din)

pada lupa menuhankan Tuhannya itu sendiri.

kalau sudah menuhankan KITABNYA maka jalannya sudah benar.

kalau sudah menuhankan NABINYA maka jalannya sudah benar.

kalau sudah menuhankan AGAMANYA
maka jalannya sudah benar.

tapi kita semua bisa melihat hasilnya kan?

Unknown mengatakan...

INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT

INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT


INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT

INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT